Batuk Tak Kunjung Sembuh, Enam Pengobatan Rumahan yang Bisa Dicoba

- 28 Maret 2024, 11:05 WIB
Ilustrasi seseorang mengalami batuk. (ANTARA/Pexels/Towfiqu barbhuiya)
Ilustrasi seseorang mengalami batuk. (ANTARA/Pexels/Towfiqu barbhuiya) /

Mitra Jakarta - Batuk sering dikaitkan dengan penyakit saluran pernapasan atas seperti seperti pilek atau flu. Padahal ada juga faktor lain yang dapat menyebabkan batuk.

"Batuk adalah mekanisme perlindungan untuk menghilangkan iritasi dari saluran udara Anda. Ini terjadi karena pita suara Anda membanting untuk mengeluarkan bahan iritan, yang menimbulkan suara," kata Inna Husain, MD, direktur medis THT di Community Care Network, Indiana, Amerika Serikat​​​​​​.

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu, bahkan sampai dua mingguan, karenanya orang sering berusaha menggunakan pengobatan rumahan untuk meredakan batuk.
Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk mengurangi batuk menurut siaran Well and Good pada Rabu (27/3).

1. Upayakan udara tetap lembab
Dokter Husain menyampaikan bahwa saluran udara lebih baik dalam keadaan terhidrasi. Kabut dingin dari alat pelembab udara akan mengurangi kondisi kering yang dapat menyebabkan batuk. Menaruh alat pelembab udara di ruang kerja dan kamar tidur dapat membantu mengurangi batuk pada malam hari.

2. Minum air hangat
Minuman hangat dapat meredakan batuk menurut Jen Caudle, DO, dokter keluarga dan akademisi Rowan University, New Jersey. Menurut penelitian pada 30 orang yang sedang sakit flu dan pilek, minum air hangat dapat meredakan gejala sakit, termasuk batuk, dengan segera.

Minuman bersuhu ruang juga bisa membantu mengurangi batuk, tetapi minuman hangat mampu mengatasi gejala yang lebih universal dari infeksi saluran pernapasan atas dan membantu orang merasa lebih baik secara keseluruhan.

3. Minum madu
Ada indikasi bahwa penggunaan madu dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan batuk menurut BMJ Evidence-Based Medicine pada 2022. Menggabungkannya dengan teh herbal panas bisa menjadi pilihan terbaik pengobatan rumahan untuk batuk.
Berdasarkan meta-analisis terhadap 10 penelitian di European Journal of Pediatrics pada tahun 2023, madu lebih baik dalam menurunkan frekuensi batuk dibandingkan dengan plasebo, dan membantu meningkatkan kualitas tidur pada malam hari.

Namun, perlu diingat bahwa madu tidak aman untuk bayi berusia di bawah satu tahun, dan mungkin ada anak-anak yang alergi terhadap madu, jadi waspadai efek sampingnya.

4. Konsumsi cairan
Dokter Caudle mengatakan bahwa mengonsumsi cairan dapat mengencerkan lendir dan menjaga jaringan tetap lembab, sehingga terasa lebih baik saat mengalami iritasi karena sering batuk. Ketika mengalami batuk berdahak, pastikan untuk sering minum. Teh herbal hangat dengan madu sangat baik, tetapi air biasa pun baik.

Halaman:

Editor: Senja Hanan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x