Masyarakat Tidak Perlu Khawatir, Vaksin Covid-19 Tidak Menyebabkan Pembekuan Darah

- 7 Mei 2024, 09:21 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping berbahaya
Ilustrasi vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping berbahaya /WiR-Pixs/pixabay

Mitra Jakarta - Heboh kabar tentang kemungkinan hubungan antara vaksin tertentu dengan pembekuan darah telah menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mengimbau agar masyarakat untuk tidak panik terkait efek samping vaksin AstraZeneca.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, berdasarkan hasil surveilans Komisi Nasional (Komnas) Pengkajian dan Penanganan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), tak ditemukan efek samping ataupun gejala pembekuan darah.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena sampai saat ini Komnas KIPI tidak menemukan gejala atau menerima laporan terkait adanya gangguan pembekuan darah," kata Nadia dilansir dari PMJ News, Selasa (7/5).

Nadia menjelaskan risiko pembekuan darah biasanya terjadi pada pasien yang memiliki riwayat keguguran berulang. Di sisi lain, Kemenkes memastikan pasien dengan kriteria tersebut tak disuntikkan vaksin AstraZeneca.

"Sebenarnya gangguan pembekuan darah ini terjadi pada orang-orang yang punya risiko tadi, orang yang punya tadi, misalnya riwayat kehamilan dengan keguguran berulang, orang yang pernah punya riwayat pernah sakit karena pembekuan darahnya tidak baik. Nah pada orang-orang yang seperti ini sebaiknya tidak diberikan memang vaksin AstraZeneca," katanya.

Nadia juga menegaskan bahwa efek samping vaksin AstraZeneca hanya akan berlangsung maksimal enam bulan setelah penyuntikan.

'Kalau vaksin AstraZeneca dikatakan efek samping atau kejadian ikutan pasca-imunisasi rentang waktunya adalah empat sampai 42 hari dan paling lama adalah enam bulan sesudahnya," ungkapnya.

Lebih lanjut Nadia menuturkan, apabila ada penyakit yang dialami penerima vaksin setelah masa enam bulan tersebut hal itu bukan efek dari AstraZeneca.

"Jadi kalau yang sudah lebih dari enam bulan mendapatkan vaksin AstraZeneca, kalau ada penyakit pembekuan darah, itu hampir bisa dipastikan bukan karena AstraZeneca," tuturnya.

VaksinBaca Juga: Soal Vaksin COVID-19 Berbayar pada Tahun 2024, Masih Belum Diputuskan

Sebelumnya terungkap dalam persidangan gugatan class action di Inggris, terungkap adanya potensi kejadian langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah. Sedikitnya ada sekitar 50 orang yang melaporkan kejadian tersebut di Inggris.

"Kalau di Inggris kan sebenarnya juga pada rentang masa efek samping tersebut ya. Jadi kita sama sebenarnya standarnya hanya yang perlu kita lihat bahwa secara genetik kan vaksin ini kan respon imunitas masing-masing orang ya jadi pasti akan juga terpengaruh dengan genetik, ras, dan juga pola hidup ya karena kan kalau kita lihat angka kejadian pembekuan darah di Eropa jauh lebih tinggi dibandingkan orang Asia," tutur Nadia.***

Editor: Riyan Himawan

Sumber: PMJ News Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah