Mitra Jakarta - Pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) produksi kerupuk emping Pandeglang, Provinsi Banten sejak dua bulan terakhir kesulitan bahan baku melinjo lokal.
"Kita harus mendatangkan melinjo dari daerah lain, seperti Ciomas, Kabupaten Serang," kata Saripah (46) seorang pelaku UMKM Produksi Kerupuk Emping di Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang, Senin.
Selama ini, permintaan kerupuk emping cukup tinggi hingga meningkat 100 persen yang biasanya memasok satu ton menjadi dua ton/pekan.
Namun, pihaknya hingga kini belum bisa memenuhi permintaan pasar, karena kesulitan bahan baku itu.
"Kami tetap memasok kerupuk emping itu sekitar satu ton dengan harga Rp100 ribu/kilogram, sehingga total Rp100 juta," katanya menjelaskan.
Baca Juga: UMKM Wajib Punya Sertifikasi Halal per Oktober 2024
Menurut dia, kebanyakan permintaan kerupuk emping itu untuk melayani pelanggan tetap di wilayah Tangerang dan Jakarta.
Saat ini, lanjut dia, harga melinjo menembus Rp27-30 ribu/kilogram dari normalnya Rp12 ribu/kilogram.
"Kenaikan melinjo itu harga kerupuk emping juga naik yang semula Rp75 ribu menjadi Rp100 ribu/kilogram," katanya menjelaskan.