Menggali Potensi Wisata Daerah untuk Ungkit Pertumbuhan Ekonomi

- 27 April 2024, 14:15 WIB
Salah satu spot wisata di desa wisata unggulan Sultra, Desa Wisata Labengki, Kabupaten Konawe Utara. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra)
Salah satu spot wisata di desa wisata unggulan Sultra, Desa Wisata Labengki, Kabupaten Konawe Utara. (Antara/La Ode Muh Deden Saputra) /

Mitra Jakarta – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memiliki wilayah daratan dan kepulauan dikenal menyimpan panorama alam eksotik sebagai objek wisata. Bahkan, di "Bumi Anoa"  ini juga terdapat desa-desa yang memiliki keindahan alam yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata menjanjikan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, dalam hal ini Dinas Pariwisata (Dispar), juga terus mengidentifikasi desa wisata di 17 kabupaten/kota guna mendorong pemerintah daerah masing-masing untuk menetapkan desa-desanya yang memiliki potensi menjadi desa wisata. Desa wisata itu ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati/Wali Kota.

Sejak adanya ajang apresiasi Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI), Provinsi Sultra telah memberikan kontribusi aktif di kegiatan tersebut. Dengan ajang nasional yang diluncurkan oleh Sandiaga Salahuddin Uno itu, jumlah desa wisata di Bumi Anoa juga terus meningkat. 

Pada tahun 2021, jumlah desa wisata yang ada di Provinsi Sultra hanya 135 desa, pada tahun 2023 meningkat cukup signifikan menjadi total 269 desa wisata. Dari jumlah desa wisata sebanyak itu memang diakui  belum memberikan peran signifikan terhadap pertumbuhan  ekonomi daerah.

Baca Juga: Alasan Museum Batik Pilihan Wisata Selama Libur Lebaran di Jakarta

Desa wisata yang hanya mengandalkan alam tanpa dibarengi dengan kegiatan atau atraksi di dalamnya serta promosi, tentu tidak akan banyak dikunjungi wisatawan.

Kendati demikian, beberapa desa wisata yang berbasis ekonomi kreatif  terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Contohnya, Desa Gaya Baru dengan wisata Waburi Park-nya di Kabupaten Buton Selatan (Busel). Mereka memoles kawasan tebing di pesisir pantainya, sehingga penampilan tersebut menjadi sangat instagrammable, dan banyak pengunjung yang datang.

Contoh desa wisata yang berbasis ekonomi kreatif lainnya adalah Desa Masalili yang terletak di Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna. Desa wisata itu terkenal dengan kain tenunnya. Produk kain tenun Masalili  kini banyak dicari orang.

Wisatawan Nusantara

Halaman:

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x