SIG Gelar Festival Runtah di Cilacap untuk Tingkatkan Ekonomi Sirkular

- 27 Agustus 2023, 13:45 WIB
Festival Runtah yang digelar di Cilacap dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. (Antara)
Festival Runtah yang digelar di Cilacap dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. (Antara) /

MitraJakarta.id – Semen Indonesia Group (SIG) melalui unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap menggelar Festival Runtah 2023 (Festival Sampah) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk meningkatkan kemandirian dan ekonomi sirkular.

Festival yang digelar di sekitar permukiman nelayan dan objek wisata Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Sabtu (26/8), melibatkan sekitar 1.000 orang yang meliputi nelayan, pelajar, mahasiswa, pegiat lingkungan, dan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Saat memberi sambutan dalam apel bersama, Penjabat Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar memberikan apresiasi atas penyelenggaraan festival yang digelar untuk kedua kalinya tersebut dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Menurut dia, hal itu berkaitan dengan kebersamaan untuk maju dan sukses bersama. "Permasalahan sampah tidak bisa ditangani sepihak, semua harus terlibat," tegasnya.

Baca Juga: Pemkot Jaktim Larang Warga Bakar Sampah untuk Tekan Polusi Udara

Usai apel, Bupati berkesempatan menorehkan coretan cat air pada layang-layang dan memimpin aksi bersih-bersih pantai untuk mengawali Festival Runtah.

Sementara itu, General Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap Edi Sarwono mengharapkan festival tersebut menjadi bagian dari promosi berkelanjutan untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan arti penting kemandirian dalam mengelola sampah.

"Sampah bisa menjadi berkah bagi kita manakala kita bijak dalam mengelola, potensi ekonomi sirkular sangat terbuka. Dengan Festival Runtah ini, kami yakin akan banyak memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan," tegasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Community Relations SBI Dewi Hestyani mengatakan Festival Runtah dikemas semenarik mungkin agar mudah dipahami dan memberikan daya tarik bagi masyarakat untuk bisa dengan mudah menerapkan dalam keseharian.

Menurut dia, salah satu metode yang dilakukan SBI adalah edukasi tentang bagaimana memanfaatkan barang bekas yang sudah menjadi sampah bisa berguna dan memiliki nilai ekonomis.

"Misalnya, runtik yang merupakan furnitur dari plastik, kain ecoprint, layang-layang, dan kami terus membentuk serta membina bank sampah di berbagai tempat, di mana saat ini kami membina kurang lebih 14 bank sampah," jelasnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Tegaskan Pengolahan Sampah Sunter Tak Dibatalkan

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan data, potensi timbulan sampah di Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 mencapai 943 ton sampah yang setiap hari dihasilkan warga setempat.

Bahkan, kata dia, potensi sampah perkotaan di wilayah Cilacap bisa mencapai kisaran 120-160 ton per hari.

Menurut dia, sampah tersebut diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi, untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif atau refuse derived fuel (RDF) yang digunakan oleh PT SBI Tbk Pabrik Cilacap.

Dalam hal ini, lanjut dia, konsumsi RDF untuk bahan bakar alternatif pengganti baru bara telah banyak membantu permasalahan sampah di Kabupaten Cilacap.

"Sejak diresmikan pada pertengahan tahun 2020 hingga pertengahan Juni 2023, fasilitas pengolah sampah menjadi RDF telah menghasilkan 64,817 ton RDF kering. Ini setara dengan 130,678 ton sampah basah," ungkap Dewi.

Selain aksi bersih-bersih Pantai Teluk Penyu, Festival Runtah 2023 juga diisi dengan pertunjukan seni teater musikal Wayang Runtah, melukis layang-layang berbahan dasar kertas semen bekas dan menerbangkannya bersama-sama menerbangkannya di Pantai Teluk Penyu, pergelaran busana ecoprint fashion, dan ditutup dengan gelar wicara bersama Dik Doank selaku pegiat lingkungan. ***

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah