Dampak Positif dan Perkembangan Terkini Industri Gim Indonesia Usai Disahkan Perpres 19/2024

- 1 Juli 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi gim role play.
Ilustrasi gim role play. /Pixabay./

Mitra Jakarta - Deputi Pengembangan Talenta dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), Ibnu Raziq, mengungkapkan bagaimana pelaku industri gim merasakan dampak positif setelah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional disahkan. Meskipun baru disahkan sejak Februari lalu, Ibnu menyatakan bahwa Perpres ini telah meningkatkan pengakuan industri gim di Indonesia.

“Salah satu dampak paling terasa, begitu banyak program-program dan acara-acara terkait gim menjadi lebih mudah dari pelaku gim untuk mencari dukungan atau pun sponsor dari pihak lain, baik acara kampus, pemerintah, hingga swasta, mereka sudah mengerti potensi industri gim lokal,” ujar Ibnu mengutip dari Antara, Senin (1/7).

Menurut Ibnu, sebelum adanya Perpres, banyak pihak yang meragukan kemampuan industri gim lokal dan belum sepenuhnya menyadari potensi bisnis yang besar dalam industri ini.

Ibnu juga menjelaskan bahwa industri gim di Indonesia, terutama para pengembang gim (game developer), sekarang telah mampu bersaing dengan pengembang-pengembang internasional, meskipun masih terbatas pada jenis-jenis gim tertentu.

Meskipun jumlahnya masih sedikit, beberapa pengembang gim lokal telah berhasil bersaing dengan pengembang-pengembang global.

“Kalau untuk gim kelas tinggi, seperti Hollywood, Jepang, atau gim dengan grafik tinggi, Indonesia ini masih banyak yang perlu dikejar, tapi kalau di skala kecil, saat ini kita sudah bisa bersaing dengan mereka (pengembang gim internasional),” jelas Ibnu.

Baca Juga: Sandiaga Apresiasi Anak Bangsa Hasilkan 126 Gim di Global Game Jam

Adapun Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional dibuat sebagai langkah untuk menyelesaikan tantangan dalam pengembangan industri gim Indonesia, seperti kurangnya dana dan Sumber Daya Manusia (SDM), permasalahan teknis, sekaligus untuk menyatukan langkah para pemangku kepentingan.

Perpres tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia, peningkatan promosi dan akses ke pasar, pengembangan industri perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pembukaan akses pembiayaan serta permodalan, penguatan regulasi, serta aktivasi gim Indonesia di kawasan regional dan global.

Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.

Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen).***

Editor: Riyan Himawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah