Fakta Mengapa Konsumen Pilih Kendaraan Listrik Bekas

- 28 Juni 2024, 13:45 WIB
Ilustrasi: Mobil bekas listrik Wuling AIr Ev yang berada di salah saatu gerai kendaraan bekas di Kawasan Blok M Square, Jakarta. (ANTARA/Chairul Rohman)
Ilustrasi: Mobil bekas listrik Wuling AIr Ev yang berada di salah saatu gerai kendaraan bekas di Kawasan Blok M Square, Jakarta. (ANTARA/Chairul Rohman) /

Mitra Jakarta - Tren kendaraan elektrik di Indonesia mulai menggeliat, banyak pabrikan otomotif yang memasarkan kendaraan mereka di tanah air ikut serta dan bersaing di segmen tersebut.

Dengan semakin menjamurnya kendaraan EV di tanah air, populasi kendaraan bekasnya pun ikut turut menjamur. Hal tersebut, dikarenakan banyak konsumen yang mencari kendaraan elektrik untuk dijadikan kendaraan pertama elektrik mereka.

Memilih kendaraan elektrik secara tangan kedua, bukan tanpa alasan. Menurut pembeli kendaraan berjenis Wuling Air ev, alasan membeli kendaraan elektrik ini secara bekas, karena memiliki harga yang terjangkau dan penggunaan yang sudah ditentukan jaraknya.

“Karena tujuannya beli Air ev pre owned adalah untuk anter anak les, anter anak sekolah emang paling enak sih. Dibawa jauh pun juga enak sebenarnya, karena akurasi jarak dengan baterai itu sama, benar-benar bagus sih,” kata Veni di Kawasan Blok M Square, Jakarta, Kamis (27/06).

Menurut dia, membeli kendaraan pre-owned Wuling Air ev tidak memberikan dirinya kekhawatiran yang berlebih. Justru, dirinya mendapatkan banyak manfaat dari unit yang dibelinya.

Baca Juga: Lamborghini Tolak Gunakan Fitur Suara Palsu untuk Bangun Mobil Listrik

Pasalnya, kendaraan yang sudah mendapat berbagai modifikasi ini, justru memberikan rasa yang nyaman saat dikendarai. Berbagai ornamen penting yang sudah dimodifikasi ini, membuat dia lebih percaya diri dalam menggunakan kendaraan tersebut.

“Semuanya udah bagus banget. Kaya rasanya mobil baru dengan modifan aja. Ada arm-rest, jok, speaker, semua di lab chrome, semua udah dipakein soft touch, semua yang abu-abu diganti hitam jadi lebih futuristic. Terus mobilnya udah di-PPF itu seharga Rp50 juta. Makannya beruntung dapet ini enak banget si,” ujar dia.

Tidak hanya itu saja, wanita yang biasa mengendarai BMW ini merasakan perbandingan yang cukup jauh dari segi efisiensi biaya dalam hal perawatan dan pengisian konsumsinya yang tidak lebih dari Rp100 ribu.

Halaman:

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah