Jokowi Bahas Potensi Investasi Family Office Bersama Menteri dan Kepala Lembaga di Istana Negara

- 1 Juli 2024, 10:40 WIB
Menparekraft Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Makassar Music Conference 2024 di Makassar, Minggu (29/6/2024). ANTARA/Nur Suhra Wardya
Menparekraft Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Makassar Music Conference 2024 di Makassar, Minggu (29/6/2024). ANTARA/Nur Suhra Wardya /

Mitra Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta pada hari Senin (1/7).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terlihat tiba di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.

"Iya ada undangan untuk membahas penguatan ekonomi dan keuangan kita, salah satu yang akan dibahas family office. Nanti dilaporkan," kata Sandiaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/7).

Sandiaga mengatakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh turut mengikuti rapat tersebut.

Beberapa pejabat lainnya yang terlihat memasuki kawasan Istana untuk menghadiri rapat dengan Presiden Jokowi termasuk Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.

Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sedang merumuskan regulasi untuk memanfaatkan potensi ekonomi dari family office yang direncanakan akan berpusat di Bali.

“Saya akan menghitung berapa target awal dan regulasinya seperti apa yang perlu kami hadirkan,” kata Sandiaga Uno usai menghadiri World Water Forum, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Mei lalu.

Sandiaga menjelaskan bahwa konsep family office melibatkan keluarga yang menginvestasikan kekayaan mereka dan mengelolanya di suatu wilayah sambil berwisata.

Menurutnya, konsep ini telah diterapkan di banyak negara, termasuk Singapura, Malaysia, Monako, London, Hong Kong, dan Dubai.

Sandiaga menganggap family office sebagai peluang menarik dan strategis untuk dikembangkan, dengan Bali sebagai lokasi yang lebih siap karena memiliki ekosistem pariwisata yang sudah terbentuk. Selain itu, family office memerlukan dukungan infrastruktur seperti perumahan dan jaringan ekonomi digital yang baik.

Selain itu, diperlukan juga atraksi yang dapat menarik investor untuk tinggal lebih lama.

Ia meyakini Indonesia dapat mewujudkan konsep family office ini, karena pemerintah memiliki kebijakan golden visa untuk menarik investor sekaligus wisatawan asing berkualitas.

Investasi yang akan difokuskan adalah investasi hijau atau yang terkait dengan kegiatan ramah lingkungan.

“Jadi length of stay-nya sangat panjang. Kedua, mereka membawa pendanaan. Jadi keberlanjutannya itu lebih terasa dan ini sangat cocok dengan konsep Golden Visa,” katanya pula.***

Editor: Riyan Himawan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah