Jokowi: Jangan Sampai Kena Kolonialisme Modern dari Barang Impor

- 4 Oktober 2023, 15:10 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga /

MitraJakarta.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar jangan sampai Indonesia terkena kolonialisme modern, karena ketergantungan dari barang impor murah yang dijual di platform e-Commerce.

Presiden Jokowi mengungkapkan banyak barang impor yang dijual sangat murah di e-Commerce, contohnya baju seharga Rp5.000. Baju tersebut merupakan barang hasil jual rugi atau "predatory pricing" yang perlu hati-hati untuk disikapi.

"Jangan sampai kita terlena dalam hitungan bulan, enggak mau saya kena penjajah modern, jangan juga kita mau kena kolonialisme modern itu, terjajah ekonomi. Mungkin awal-awal masih Rp5.000, begitu sudah masuk beli ini baru dinaikkan Rp500 juta mau apa? Karena sudah ketergantungan di situ," kata Jokowi, saat memberikan pengarahan kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10).

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Meresmikan Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Presiden menyampaikan bahwa 123 juta orang Indonesia sudah menjadi pengguna aplikasi dengan pembelian yang sangat masif.

Namun, di sisi lain, Presiden mewanti-wanti agar jangan sampai Indonesia hanya menjadi konsumen dalam perdagangan digital tersebut, apalagi jika 90 persen barang yang dijual merupakan barang impor, bukan produk lokal dari UMKM.

Menurut Jokowi, ada pihak yang mulai menguasai data dan perilaku konsumen dari penjualan dengan metode "predatory pricing" tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Karena itu, Presiden meminta warga Indonesia bisa menjadi produsen yang bisa menjual barang produksi sendiri di e-Commerce tersebut, bahkan bisa menembus pasar ekspor ke negara-negara Asia Tenggara.

Halaman:

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah