Network
Mitra Jakarta - Maraknya produk impor yang dijual dengan harga murah di platform digital seperti TikTok Shop mulai mengancam keberlangsungan hidup para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang masih menjalankan usaha secara konvensional. Adanya persaingan harga yang tidak sehat antara produk UMKM dan impor, membuat banyak pelaku UMKM ini mengalami kerugian.
Pun demikian, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengaku tidak bisa menindak platform digital yang diduga menjual produk impor dengan harga murah tersebut. Ia menyebut, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menutup TikTok Shop, meski dianggap merugikan pelaku UMKM.
Baca Juga: Tolak TikTok Jalankan Bisnis Medsos dan e-Commerce Secara Bersamaan, Menkop: Ini Monopoli
"Ada yang tafsirkan saya mau nutup TikTok, mana bisa Menteri Koperasi tutup TikTok? Kewenangannya ada di Kemenkominfo, ada di Kementerian Perdagangan (Kemendag), ada di Kementerian Investasi," ujar Teten dalam acara AFPI UMKM Summit 2023, di Smesco, Jakarta, Kamis (21/9).
Menurut Teten, masuknya barang konsumsi yang lebih banyak berasal dari luar negeri dengan harga yang murah dapat merusak ekosistem UMKM. Begitu juga dengan kekhawatirannya terhadap platfrom digital yang merupakan bentuk perlindungan pemerintah kepada UMKM.
Bukan berarti anti terhadap investasi asing, Teten menegaskan arus masuknya produk impor perlu diperketat agar tidak merugikan pedagang lokal.
Baca Juga: Menkop UKM: Aturan Perdagangan Elektronik Harus Mampu Lindungi Produk Lokal
"Saya bukan anti investasi asing di dalam digital ekonomi itu. Bukan. Justru kita, pemerintah sedang terus memperbaiki perizinan, memperbaiki kemudahan usaha karena ingin Indonesia itu menjadi negara yang paling atraktif untuk investasi," ucapnya.
Revisi Permendag
