Pasien DBD Harus Ditangani Secepatnya, Begini Reaksi Praktisi Kesehatan

- 25 Juni 2024, 17:25 WIB
Petugas juru pemantau jentik (jumantik) memeriksa bak kamar mandi milik warga di RT 15 RW 04 Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). Petugas mengintensifkan pemeriksaan jentik menjadi dua kali seminggu setiap Rabu dan Jumat untuk menekan perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.
Petugas juru pemantau jentik (jumantik) memeriksa bak kamar mandi milik warga di RT 15 RW 04 Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). Petugas mengintensifkan pemeriksaan jentik menjadi dua kali seminggu setiap Rabu dan Jumat untuk menekan perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah. /ANTARA/Dewa Wiguna

Mitra Jakarta - Praktisi Kesehatan dr. Fridolin Seto Pandu mengingatkan masyarakat bahwa pasien demam berdarah dengue (DBD) harus segera ditangani demi mencegah risiko pasien kejang dan mengalami penyakit komplikasi.

"Penyakit DBD harus segera ditangani karena trombosit dapat terus turun," kata dia melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.

Jika turunnya hingga di bawah 100.00 per milimeter kubik dapat memicu kebocoran plasma yang bisa mengakibatkan "Dengue Shock Syndrome" (DDS)

Pada kondisi DDS, aliran darah yang seharusnya mengalir ke seluruh jaringan tubuh mengalami penurunan, sehingga dapat membuat tubuh kekurangan oksigen (hipoksia).

Kondisi ini berisiko menyebabkan tubuh kejang dan berujung pada penyakit komplikasi, seperti kerusakan hati, jantung, otak, dan paru-paru hingga terjadinya kematian.

Baca Juga: Demi Cegah Demam Berdarah, Menghitung Manfaat Vaksin Dengue

Fridolin lalu mengatakan, apabila ada anggota keluarga yang demam dan tidak kunjung turun, maka sebaiknya segera dibawa fasilitas kesehatan guna mendapatkan pemeriksaan. Sebab demam yang dirasakan pasien bisa jadi karena sudah terjangkit demam berdarah.

Dia menjelaskan bahwa digigit nyamuk memberikan sensasi gatal dan tidak nyaman. Permasalahan nyamuk aedes aegypti bukan sekadar rasa gatal, tetapi dapat membawa virus demam berdarah.

"Pasca digigit nyamuk, biasanya pasien merasa demam tinggi,” kata Head of Department Underwriting Sequis itu.

Halaman:

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah