Network
Mitra Jakarta - Pemerintah segera membuka rekrutmen untuk 2.302.543 formasi calon aparatur sipil negara (CASN) pada 2024, Formasi terbanyak ditujukan untuk para lulusan baru atau fresh graduate.
Hal ini diumumkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
“Pemerintah memberikan kesempatan kepada lulusan-lulusan baru atau fresh graduate yang tahun ini sangat besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan beberapa tempat yang memang membutuhkan fresh graduate, yaitu totalnya 690.822 formasi yang diumumkan dan ditetapkan oleh Bapak Presiden (Joko Widodo),” kata Azwar.
Selain itu, Pemerintah akan menyelesaikan penataan tenaga non ASN. Dimana tahun ini juga melakukan rekrutmen untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 1.611.727 formasi, bagi tenaga kerja yang belum diangkat sebagai PPPK.
Baca Juga: Satria Mahathir 'Cogil' Aniaya Anak Anggota DPRD Kepri di Batam
Berikut rincian kebutuhan formasi ASN 2024
Sebanyak 429.183 formasi dibuka di instansi pusat, yang terbagi atas :
• Fresh graduate atau CASN umum 207.247 formasi.
• Dosen 15.460 formasi
• Guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis 191.787 formasi.
• PPPK untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis 221.936 formasi.
Sebanyak 1.867.333 formasi untuk kebutuhan instansi daerah yang terbagi atas:
• Tenaga teknis CASN fresh graduate 483.575 formasi
• PPPK untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis 1.383.758 formasi.
"kebutuhan instansi daerah lebih besar dibanding untuk instansi pusat karena jumlah ASN kita di daerah jumlahnya lebih tinggi 70 persen dibandingkan ASN di pusat,” Jelas Azwar.
Azwar juga menjelaskan bahwa kebijakan rekrutmen CASN tahun ini difokuskan pada pemenuhan layanan dasar terutama tenaga guru dan tenaga kesehatan, terutama di daerah 3T.
“Kemudian merekrut talenta-talenta baru khususnya fresh graduate melalui seksi CASN. Talenta-talenta baru ini nanti Adalah talenta digital dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang merata di seluruh Indonesia dan juga untuk IKN,” tutur dia.
“Jadi talenta-talenta unggul nanti ini untuk di IKN sebagaimana arahan Bapak Presiden. Kemudian yang berikutnya adalah mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan berdampak pada transformasi digital,” pungkasnya.***
