Mengenal Lari Jarak Jauh serta Tekniknya

- 31 Januari 2024, 06:00 WIB
Lari jarak jauh perlu memakai teknik
Lari jarak jauh perlu memakai teknik /

Mitra Jakarta - Lari jarak jauh bukan cuma sekadar latihan fisik, tapi gabungan dari kekuatan tubuh, strategi, dan mental. Ada sejumlah teknik yang perlu diketahui.

Teknik lari jarak jauh tidak hanya berkutat dengan kecepatan. Juga harus fokus dengan daya tahan, energi, dan pernapasan.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Apa Perlu Menggunakan Tabir Surya?

Definisi Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang memiliki lintasan panjang. Diyakini mempunyai beragam manfaat baik untuk kesehatan.

Namun, lari jarak jauh tidak sama dengan marathon karena mempunyai beberapa lintasan dengan jarak yang berbeda. Sedangkan panjang lintasan marathon antara 21 – 40 km.

Lari jarak jauh membuat peserta mengerahkan semua energi dan kecepatan untuk melewati garis finish. Artinya, harus ada strategi agar energi bisa bertahan dari awal sampai akhir.

Sementara lari marathon, selain strategi juga harus mempunyai daya tahan fisik besar. Cara melakukan lari jarak jauh cukup mudah, hanya perlu menempuh jarak yang telah ditentukan.

Pelari yang mencapai garis finish terlebih dahulu akan jadi pemenang. Tapi, karena menguras banyak energi, maka perlu dipelajari tekniknya.

Teknik Lari Jarak Jauh

Setelah mengetahui pengertian lari jarak jauh, perlu pula mengenal teknik saat melakukan lari jarak jauh. Ini agar dapat melewati garis finish dengan cepat tanpa mengalami cedera.

1. Teknik Ketika Start

Saat melakukan teknik start, hal pertama adalah posisi tubuh yang tepat. Pelari yang melakukan jarak jauh harus berada di garis start dalam posisi badan tegak.

Posisi kaki juga harus sejajar, dan kaki yang digunakan untuk melakukan langkah pertama berada di depan. Hal ini membuat pelari bisa melesat dengan mudah.

Pelari jarak jauh juga harus melatih konsentrasi dan mental. Mereka harus berlatih secara disiplin seperti mengelola ritme napas, menenangkan diri, dan lainnya.

Bila pelari bisa mudah berkonsentrasi maka akan sangat membantu untuk mengatur ritme gerak dan napas dengan cermat.

Juga dengan langkah awal yang tenang. Jangan terburu-buru atau terlalu keras saat mendorong kaki berlari. Sebab, jika langsung dimulai dengan cepat bisa menguras banyak energi.

2. Teknik Saat Berlari

Saat sedang lari jarak jauh perlu juga memperhatikan postur tubuh yang tepat, rileks, dan tegak. Bagian bahu harus rileks dan condong sedikit ke bagian depan.

Jika postur tubuh tepat, pelari bisa optimal melakukan pernapasan dan menghindari cedera. Langkah kaki saat berlari juga jangan terlalu pendek atau panjang supaya bisa menghemat energi.

Mengatur napas juga menjadi salah satu kunci penting dalam teknik berlari. Sebaiknya bernapas dengan perlahan agar tubuh menjadi lebih kuat.

3. Teknik Menjelang Finish

Saat melakukan lari jarak jauh, pelari perlu menerapkan teknik yang tepat ketika akan memasuki garis finish.

Pelari harus bisa mengatur fokus dan menjaga kecepatan agar tidak tersusul. Ketika mendekati garis finish, postur tubuh harus tetap tegak dan bahu rileks.

Baca Juga: Catat! Empat Tanda-tandanya Kekurangan Vitamin D

Tambah kecepatan saat mendekati garis finish, bisa dimulai dari jarak 100 atau 200 meter. Ini harus dilakukan dengan cermat karena napas dan kecepatan tetap perlu diatur.***

Editor: Cecep Sumitra

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah