Alasan Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

- 8 Mei 2024, 13:10 WIB
Pelaku UMKM produksi dompet kain tenun Badui di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir kewalahan melayani permintaan pelanggan. ANTARA/Mansyur
Pelaku UMKM produksi dompet kain tenun Badui di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir kewalahan melayani permintaan pelanggan. ANTARA/Mansyur /

Mitra Jakarta - Pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) produksi dompet tenun Badui di Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir ini kewalahan melayani pelanggan karena kualitasnya dinilai lebih baik dibandingkan produk pabrikan.

"Kita memproduksi dompet tenun Badui itu sudah 20 tahun hingga kini masih bertahan," kata Yahya (60) seorang pelaku UMKM dompet di Bangkalok Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Rabu

Keunggulan dompet tenun Badui memiliki aneka ragam motif dan warna juga sebagian besar menggunakan bahan baku kain produksi kerajinan masyarakat Badui.

Kondisi dompet bisa bertahan lama juga tahan terhadap cuaca hujan maupun panas dan tidak mudah sobek.

Baca Juga: Keinginan Pelaku UMKM agar Karyawan BUMN Membeli Produk Mereka

Selama ini, model dompet kain tenun Badui masih diminati pelanggan dan konsumen. Karena itu, pihaknya sebagai pelanggan tetapnya pedagang besar di Pasar Senin dan Mangga Dua Jakarta.

"Kami sejak dua bulan terakhir ini merasa kewalahan melayani permintaan pelanggan itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, harga jual dompet tenun Badui rata-rata Rp600 ribu per lusin atau 12 unit dompet.

Saat ini bisa memenuhi permintaan pelanggan hingga 500 lusin dari sebelumnya 200 lusin per bulan.

Halaman:

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah