Kemenkeu: Surplus Neraca Perdagangan 2023 Cerminkan Daya Tahan RI

- 16 Januari 2024, 12:21 WIB
Proses bongkar muat peti kemas berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/11/2023). ANTARA/Bayu Pratama S
Proses bongkar muat peti kemas berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/11/2023). ANTARA/Bayu Pratama S /

Mitra Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan surplus neraca perdagangan 2023 mencerminkan daya tahan perekonomian Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.

“Meski mengalami penurunan dibandingkan 2022, surplus neraca perdagangan di 2023 kemarin menunjukkan daya tahan eksternal perekonomian nasional di tengah peningkatan risiko global, termasuk moderasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama seperti China,” kata Febrio di Jakarta, Selasa (16/1).

Neraca perdagangan Indonesia 2023 secara total mencatatkan surplus 36,93 miliar dolar AS.

Baca Juga: Kemenkeu Papua Barat Gelar Bazar Pengembangan UMKM di Manokwari

Nilai ekspor Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 258,82 miliar dolar AS atau di bawah capaian ekspor tahun sebelumnya yang tercatat 291,90 miliar dolar AS.

Meski secara nominal ekspor Indonesia mengalami penurunan, namun dari sisi volume, ekspor Indonesia pada 2023 masih tumbuh 8,55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Perlambatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan moderasi harga komoditas unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara.

Selain itu, perlambatan ekonomi di sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga memberikan andil terhadap perlambatan nilai ekspor Indonesia.

Sepanjang 2023, ekspor Indonesia masih terkonsentrasi di negara China dengan share 25,66 persen, Amerika Serikat 9,57 persen, dan India 8,35 persen.

Baca Juga: Kemenkeu: Sinergi Kunci Penting Majukan Desa dan UMKM

Halaman:

Editor: Yulianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah