Perbedaan Diabetes Insipidus dan Mellitus, Jangan Sampai Salah Diagnosa!

- 13 Juli 2023, 23:55 WIB
Diabetes menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi manusia diseluruh dunia.
Diabetes menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi manusia diseluruh dunia. /

MitraJakarta.id - Diabetes menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi manusia diseluruh dunia. Sebab, penderitanya tidak bisa lagi menjalani kehidupan seperti biasa.

Baca Juga: Jakarta Bakal Punya Pasar Kombongan yang Ramah Disabilitas

Namun, jarang ada yang menyadari kalau diabetes itu terbagi beberapa jenis. Diantaranya diabetes Mellitus dan Insipidus.

Mungkin cukup banyak yang sudah mengetahui diabetes Melitus. Tapi, bagaimana dengan diabetes Insipidus. Karena itu harus dikenali gejalanya agar tidak salah diagnosa.

Jika sering merasa ingin buang air kecil dan merasa haus, Anda mungkin menderita diabetes insipidus.

Sejatinya, buang air kecil berlebih juga merupakan gejala umum diabetes melitus. Namun, kedua kondisi ini tidak berhubungan.

Berbeda dengan diabetes melitus, diabetes insipidus jarang terjadi. Ini disampaikan Dr Tushar Tayal selaku Konsultan Penyakit Dalam di Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, India.

"Diabetes insipidus adalah kondisi medis yang tidak biasa di mana tubuh menghasilkan urin berlebih (disebut poliuria) dan tidak dapat menahan air kencing," jelasnya.

"Gejala serupa dari buang air kecil berlebih dapat dilihat pada diabetes melitus yang penyebabnya adalah defisiensi atau resistensi insulin," lanjut Dr Tushar.

Penderita diabetes insipidus bisa mengeluarkan urin dalam jumlah banyak beberapa kali dalam sehari. Akibatnya mereka merasa haus dan mengkonsumsi air dalam jumlah banyak.

Jika penderita diabetes insipidus tidak minum air dalam jumlah yang cukup, mereka dapat terkena dehidrasi dan nyawanya bisa saja terancam.

"Diabetes insipidus mungkin merupakan kondisi sementara yang umumnya ringan, atau mungkin kondisi kronis dan parah,” ucap Dr Tushar.

Penyebab Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus terjadi akibat ketidakteraturan hormon ADH (hormon antidiuretik). ADH diproduksi oleh bagian otak yang disebut hipotalamus dan disimpan di kelenjar yang disebut hipofisis. ADH juga dikenal dengan nama Vasopressin.

Vasopresin bekerja pada ginjal dan mengatur reabsorpsi air dari urin. Jika seseorang mengalami dehidrasi atau memiliki tekanan darah rendah, tubuh melepaskan vasopressin ekstra dari kelenjar hipofisis yang meningkatkan reabsorpsi air dan meningkatkan hidrasi dan tekanan darah.

Diabetes insipidus terjadi jika produksi vasopresin kurang memadai atau ginjal tidak merespons vasopresin sebagaimana mestinya.

Gejala Diabetes Insipidus

Gejala diabetes insipidus adalah sering buang air kecil dan warna urine umumnya kuning pucat.

Rasa haus yang berlebihan adalah gejala umum lainnya. Pada individu normal, keluaran urin adalah 2-3 liter per hari sedangkan pada diabetes insipidus, bisa mencapai 20 liter.

Diabetes insipidus dapat terjadi pada semua usia. Bayi atau anak kecil yang menderita diabetes insipidus mungkin memiliki gejala berikut:

* Urin berwarna pucat dalam jumlah banyak
* Mengompol
* Penurunan berat badan
* Pertumbuhan yang buruk
* Muntah dan lekas marah
* Sembelit
* Sakit kepala

Jenis Diabetes Insipidus

Ada tiga jenis diabetes Insipidus:

* Sentral

Biasanya karena Vasopressin dalam darah yang tidak memadai. Ini mungkin disebabkan oleh kerusakan hipofisis atau hipotalamus.

Ini dapat dipicu cedera kepala, tumor, pembedahan, tuberkulosis, infeksi, dan kondisi autoimun

* Nefrogenik

Ini akibat respon ginjal yang buruk terhadap ADH. Pemicunya bisa karena obat-obatan tertentu seperti tetrasiklin, kadar kalsium atau kalium yang rendah dalam darah, penyakit ginjal kronis, atau karena mutasi genetik.

* Kehamilan

Ini bersifat sementara dan berhubungan dengan kehamilan.

Diagnosis dan Pengobatan Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus dapat didiagnosis oleh praktisi medis terdaftar dengan bantuan tes tertentu seperti tes kekurangan air, kadar ADH dalam darah, konsentrasi urin, kadar gula darah, dan MRI otak.

Komplikasi utama diabetes insipidus adalah dehidrasi, yang terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit yang berbahaya dan dapat mengancam jiwa.

Beberapa gejala dehidrasi adalah merasa pusing dan lelah, mulut, bibir dan mata kering, mual dan pingsan.

Baca Juga: Heru Budi Hartono, Incaran Banyak Parpol sebagai Cagub DKI Jakarta

Pengobatan diabetes insipidus tergantung pada penyebabnya. Beberapa obat yang dapat digunakan dalam pengobatan adalah desmopressin, diuretik thiazide dan ibuprofen. ***

Editor: Cecep Sumitra

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah