Perajin Bambu di Serang Miliki Lebih dari 30 Produk Bernilai Jual

17 Desember 2023, 17:15 WIB
Kelompok masyarakat Desa Tegalmaja, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, berhasil mengolah bambu menjadi berbagai macam kerajinan yang bernilai jual. (ANTARA/Desi Purnama Sari) /

Mitra Jakarta – Kelompok masyarakat Desa Tegalmaja, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, berhasil mengolah bambu menjadi lebih dari 30 produk kerajinan yang bernilai jual.

Kepala Desa Tegalmaja, Muhammad Iksan, di Serang, Banten, Minggu, mengatakan kelompok perajin Desa Tegalmaja ini merupakan binaan melalui BUMDes yang sudah memiliki omzet hingga Rp15 juta per bulan.

Iksan mengatakan, warga Desa Tegalmaja memang dari dulu sudah pandai mengayam bambu. Dan saat ini sudah memiliki lebih dari 30 produk yang dihasilkan dari hasil menganyam.

"Dari 30 produk yang telah dihasilkan, memiliki produk-produk unggulan yang peminatnya cukup tinggi di pasaran, diantaranya seperti rantang, hampers dan tas,” katanya.

Baca Juga: Kemenko Marves Fasilitasi Interkoneksi Sistem Informasi Produk Hutan

Sedangkan untuk penjualannya sendiri, pihaknya mengatakan, sudah dikirim ke Bekasi, Cikarang dan Hotel hawai untuk souvenir, hingga Dubai yang bekerja sama dengan PT Indah Kiat.

"Peminat dari produk-produk yang dihasilkan oleh Desa Tegalmaja cukup tinggi baik melalui pameran ataupun melalui penjualan online," katanya.

Dia mengatakan, akan menargetkan agar dapat ekspor dengan mengikuti kegiatan pameran seperti di Trade Expo Indonesia.

“Untuk harga bervariasi karena disesuaikan dari tingkat kesulitannya, mulai dari Rp5 ribu sampai Rp100 ribu. Untuk Omzet bisa Rp15 juta per bulan," katanya.

Baca Juga: Berdayakan Bisnis Lokal, Shopee 12.12 Birthday Sale Tingkatkan Transaksi Produk Lokal hingga 10 Kali Lipat

Dia mengatakan, untuk melestarikan kerajinan dari anyaman bambu ini ikhsan mengaku akan mengadakan pelatihan untuk anak muda yang ingin mengasah kreativitas dan berinovasi melalui seni bambu.

"Untuk saat ini baru ada 30 orang dalam satu kelompoknya dan rata-rata ibu-ibu," katanya. ***

Editor: Yulianto

Tags

Terkini

Terpopuler