Pria Harus Puasa Alkohol jika Ingin Punya Anak Sehat

- 17 Desember 2023, 08:10 WIB
Pria harus puasa alkohol jika ingin punya anak yang sehat
Pria harus puasa alkohol jika ingin punya anak yang sehat /

Mitra Jakarta - Banyak pria yang ingin segera mendapat keturunan setelah berumah tangga atau menikah. Agar anaknya sehat, ada baiknya pria menghindari minum minuman beralkohol sebelum istri hamil.

Menurut para peneliti dari Texas A&M University yang muat laman Medical Daily, pria sebaiknya tidak minum alkohol setidaknya tiga bulan sebelum merencanakan untuk memiliki anak.

Baca Juga: Apakah Penderita Diabetes Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter

Disebutkan konsumsi alkohol oleh pria ada kaitan dengan peningkatan risiko sindrom alkohol pada janin. Itu nantinya dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kelainan pertumbuhan pada anak.

Tim yang diketuai Dr. Michael Golding itu mencatat efek pria minum alkohol dapat menurunkan kualitas sel sperma. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Andrology, tim mencatat efek negatif pengaruh alkohol terhadap sperma bertahan lebih lama dari perkiraan.

Bila terjadi pembuahan pada sel telur istri atau wanita, nantinya dapat menyebabkan gangguan pada janin. Salah satu risikonya adalah menyebabkan kelainan otak dan tengkorak pada bayinya, atau mungkin bentuk tubuh yang kurang sempurna.

"Ketika seseorang sering menenggak minuman beralkohol dan tiba-tiba berhenti, tubuh akan mengalami sindrom putus alkohol (sakau), di mana tubuh dipaksa membiasakan untuk berfungsi tanpa adanya bahan kimia (alkohol)," jelas Golding.

"Apa yang kami temukan adalah sperma seorang ayah masih terkena dampak negatif dari konsumsi minuman beralkohol, bahkan selama proses penghentian."

"Yang berarti dibutuhkan waktu lebih lama dari yang kami perkirakan sebelumnya agar sperma dapat kembali normal,” sambungnya.

Janin dengan sindrom alkohol mungkin nantinya akan memiliki mata kecil, bibir atas tipis, permukaan kulit halus di antara hidung dan bibir atas.

Juga bersiko mengalami kelainan bentuk sendi, kesulitan penglihatan, ukuran kepala kecil, kelainan jantung, dan pertumbuhan fisik yang lambat.

Si anak mungkin mungkin pula tidak memiliki keterampilan sosial serta perilaku yang buruk. Belum lagi disabilitas intelektual, koordinasi yang buruk, serta masalah memori, perhatian, dan suasana hati serta fitur wajah yang berbeda.

Penelitian ini membuktikan bahwa pria atau ayah juga punya tanggung jawab untuk memastikan janin yang nanti dikandung oleh pasangan atau istri tidak mengalami masalah.

Halaman:

Editor: Cecep Sumitra

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah