Network
Mitra Jakarta - Laporan inflasi tahunan (year ton year/yty) Februari 2024 telah dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta. Nilainya mencapai 2,12% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 102,925.
Plt Kepala BPS DKI Jakarta, Dwi Paramita Dewi menjelaskan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tahunan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,28% (yty), dengan andil inflasi 1,18%.
Baca Juga: Dengan Bermesin Hibrida, Hyundai Luncurkan Staria Terbaru
"Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah makanan sebesar 6,86%. Sedangkan subkelompok terendah adalah minuman tidak beralkohol sebesar 3,04%," ungkap Dwi.
Sedangkan komoditas yang dominan memberi andil inflasi pada Februari 2024, yaitu beras sebesar 0,32%, cabai merah 0,15% dan daging ayam ras sebesar 0,10%.
"Untuk Februari cukup tinggi, karena kita tau harga beras viral sedang tinggi. Tapi sebelumnya di Januari ada deflasi, jadi banyak harga turun," ungkapnya.
Sementara berdasarkan tren, Dwi mengatakan kenaikan yang terjadi dibanding sebelumnya tidak terlalu signifikan.
Sejak periode 2022 hingga Februari 2024, tingkat inflasi year to year tertinggi tercatat terjadi pada September 2022 sebesar 4,61%.
Lalu pada November 2023 tercatat tingkat inflasi year to year di DKI Jakarta mencapai 2,33% dan pada Desember 2023 sebesar 2,28%. Sedangkan pada Januari 2024 tingkat inflasi year tp year sebesar 1,83%.
