Mitra Jakarta - Tabir surya berguna untuk menjaga kesehatan kulit karena dapat melindungi dari radiasi sinar ultraviolet (UV). Tapi, jika yang dipakai sudah kedaluarsa justru bisa menyebakan dampak negatif.
Risiko utama jika memakai tabir surya kedaluwarsa yakni sunburn atau kulit terbakar. Ini adalah kondisi iritasi pada kulit akibat paparan sinar ultraviolet yang berlebihan.
Baca Juga: KCIC Catat Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Mencapai 1 Juta
Menurut Skin Cancer Foundation, seiring waktu kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan menyebabkan kulit menua sebelum waktunya.
"Setelah tabir surya kedaluwarsa, maka benda ini kehilangan kemanjurannya dan tidak akan memberi perlindungan," jelas pakar dermatologi di Westlake Dermatology, Houston, Texas, Neil Farnsworth, MD seperti disiarkan Livestrong.
Menurut Cleveland Clinic, dampak ini kemungkinan besar untuk tabir surya mengandung bahan-bahan seperti avobenzone atau octinoxate, yang dapat terurai dengan cepat.
Tabir surya kedaluwarsa juga dapat mengoksidasi atau menampung bakteri yang berpotensi memicu reaksi alergi, ruam atau jerawat.
Farnsworth menegaskan cara termudah untuk mengetahui masih layak atau tidaknya tabir surya adalah melihat masa kedaluwarsanya. Namun, bila tak menemukannya, bisa mengamati sejumlah tandanya seperti terlihat berair, kering atau berpasir, warnanya dan baunya berubah.
Baca Juga: Sambut Arus Balik Libur Natal, Korlantas Polri Bakal Rekayasa Lalu Lintas