Buntut Mahasiswa STIP Tewas, Kemenhub Copot Status Taruna Pelaku

- 4 Mei 2024, 13:33 WIB
Status Taruna Terduga pelaku penganiayaan dicopot
Status Taruna Terduga pelaku penganiayaan dicopot /stipjakarta/

Mitra Jakarta - Kasus kematian seorang mahasiswa berinisial P (19) diduga tewas dianiaya senior terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Terduga pelaku langsung dicopot statusnya sebagai taruna.

Hal ini disampaikan Kepala Bagian Umum Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Ariandy Samsul. Langkah tersebut dimaksudkan agar tidak mengganggu proses hukum.

“Untuk terduga taruna pelaku, BPSDM Perhubungan akan langsung mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum. Sementara bagi manajemen kampus dalam berbagai tingkatan yang terkait dan bertanggung jawab dan kooperatif terhadap proses penyidikan yang dilaksanakan Kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata  Ariandy dilansir dari PMj News, Sabtu (4/5).

Dia mengimbau kampus lainnya meningkatkan pengawasan secara ketat terkait kegiatan taruna. Hal itu agar kejadian serupa tak terulang kembali.

“Plt Kepala BPSDMP menginstruksikan seluruh kampus di lingkungan BPSDM lebih meningkatkan pengawasan secara ketat seluruh kegiatan taruna dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub. Ini untuk mencegah terulangnya kejadian sesuai peraturan pola pengasuhan,” ujarnya.

Ariandy menyesalkan terjadinya dugaan tindakan kekerasan di STIP Jakarta dan menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya taruna.

"BPSDMP meminta STIP Jakarta untuk mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut kejadian ini dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak Polres Jakarta Utara untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Gidion Arif Setyawan mengatakan, peristiwa dugaan penganiayaan mahasiswa STIP Jakarta itu diketahui terjadi pada Jumat 3 Mei 2024. Menurut dia, pelaku kini sudah ditangkap.

Gidion belum dapat memberikan penjelasan terkait kronologi kejadian kekerasan dalam kampus tersebut. Meski begitu, ia mengatakan terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Kalau kronologi nanti nunggu hasil penyelidikan yang lengkap detailnya. Dugaan ada kekerasan dari kakak tingkatnya," ujarnya***

Editor: Riyan Himawan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah