Penelitian: Polusi Udara Bisa Sebabkan Bayi Lahir Lebih Kecil

- 13 September 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi - Wanita hamil.
Ilustrasi - Wanita hamil. /ANTARA/Pexels/Leah Kelley.

MitraJakarta.id - Paparan polusi udara meningkatkan kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah. Nah, risikonya dapat dikurangi jika ibu hamil tinggal di udara yang lebih bersih.

Demikian temuan sebuah studi baru dalam jurnal BMC Medicine. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan berat badan lahir rendah mempunyai peningkatan risiko asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) seiring bertambahnya usia.

Untuk sampai pada temuan tersebut, para peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Senin (11/9) menggunakan data studi Respiratory Health in Northern Europe (RHINE) berisi informasi tentang 4.286 anak dan ibunya.

Studi ini mengukur tingkat kehijauan wilayah menggunakan citra satelit dan polusi di wilayah tersebut berdasarkan lima polutan yakni nitrogen dioksida, ozon, karbon hitam, dan dua jenis particulate matter (PM) 2.5 dan 10.

Tim tersebut membandingkan berat lahir anak-anak yang lahir dari ibu hamil yang terpapar berbagai tingkat polusi

Mereka menemukan bahwa tingkat polusi udara yang lebih tinggi dikaitkan dengan berat badan lahir bayi yang lebih rendah. Penurunan rata-rata berat lahir adalah 56 gram, 46 gram, 48 gram dan 48 gram masing-masing untuk PM2.5, PM10, nitrogen dioksida dan karbon hitam.

“Masa pertumbuhan bayi di dalam rahim sangat penting untuk perkembangan paru-paru. Kita tahu bahwa bayi dengan berat badan lahir rendah rentan terhadap infeksi dada, dan hal ini dapat menyebabkan masalah seperti asma dan PPOK di kemudian hari,” kata Robin Mzati Sinsamala.

Dia mengatakan hasil penelitiannya dan tim menunjukkan bahwa wanita hamil yang terpapar polusi udara, bahkan pada tingkat yang relatif rendah, akan melahirkan bayi yang lebih kecil.

Mereka menyarankan bahwa tinggal di kawasan yang lebih hijau dapat membantu mengatasi dampak ini.

Halaman:

Editor: Senja Hanan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah